Manfaatkan peluang emas ini sebaik mungkin agar anak-anak Papua go international.
“Saya memilih Papua karena pemain sepakbola di Papua memiliki skill individu yang bagus dan talenta tinggi sehingga tinggal membina mental mereka. Saya yakin mereka mampu go international,” ujar Fandi Ahmad.
Ditambahkan jatah untuk wilayah Asia hanya sepuluh pemain saja dan untuk Indonesia wilayah yang terpilih hanya di Provinsi Papua.
“Anak-anak yang ikut seleksi ini tidak terikat kontrak dengan klub ataupun PPLP mereka murni dan bebas dari ikatakan kontrak sehingga nanti kalau sudah lolos ke Italia tak menjadi soal karena status mereka bebas,” ujar Fandi Ahmad seraya menambahkan kalau tidak terikat kontrak otomatis mereka tidak terdaftar di PSSI.
Fandi Ahmad didampingi koordinator seleksi pemain belia Papua Benni Jensenem untuk menilai kemampuan para pemain.
Benni Jensenem mantan pemain belakang Persipura era 1970an, mengaku bangga bisa mengkoordinir sebanyak 82 anak-anak belia Papua untuk diseleksi ke Italia.
“Saya melihat ini sebagai peluang bagus bagi anak-anak Papua untuk go international,” tambah Jensenem yang juga ketua Ikatan Mantan Pemain Persipura.
Ditambahkan anak-anak yang ikut seleksi ini hendaknya memanfaatkan peluang bagus ini agar ke depan bisa lebih banyak lagi para pemain asal Papua yang ikut berlaga di Italia.
“Kita harus mendorong agar ke depan lebih banyak lagi anak-anak muda Papua yang bisa bermain di sana,” Jensenem berharap.
(sumber: goal.com)