Rabu, 22 September 2010

Prahara di tubuh Persib

Markus Horison
Markus ungkapkan prahara di tubuh Persib (AP)
Sikap otoriter dari pelatih Persib Bandung, Daniel Darko Janackovic (DDJ) kepada para personel di tim Persib tampaknya menjadi bumerang. Para pemain Persib melakukan aksi mogok latihan pada pemusatan latihan Persib yang diadakan di Cirebon.
Pada kejadian tersebut diadakan pertemuan antara DDJ dengan perwakilan pemain yang diwakilkan kapten Persib, Nova Arianto.
Setelah pertemuan tersebut, diadakan juga pertemuan dengan wakil manajer (Deddy Firmansyah) dan asisten pelatih (Robby Darwis). Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan bahwa Persib tidak melanjutkan pemusatan latihan di Cirebon.
Ketika tiba di Bandung, penjaga gawang Persib Markus Horison dalam wawancara di salah satu media Jawa Barat menceritakan bahwa aksi mogok latihan tersebut disebabkan oleh ketidakcocokkan antara pemain dan pelatih. Menurut Markus, DDJ hanya mau semua berjalan dengan caranya sendiri. DDJ juga suka marah-marah ke pemain. Apabila pemain berpendapat, maka DDJ akan menjawab, “Kamu saja yang jadi pelatihnya!”
Markus juga mengungkapkan bahwa DD terlalu berlebihan. Semua alat komunikasi disita padahal banyak juga pemain yang sudah berkeluarga. Suasana pemusatan latihan tersebut benar-benar seperti di penjara. Para pemain tidak boleh keluar kamar. DDJ juga suka mengungkit masalah-masalah yang sudah berlalu seperti kekalahan Persib di Palembang pada kompetisi Inter Islands lalu yang disinyalir disebabkan adanya pemain yang sengaja mengalah.
Pada latihan hari Selasa (21/9/2010) di Bandung tanpa dihadiri DDJ, beberapa pemain Persib menyatakan mereka lebih menikmati latihan tanpa DDJ. Hal diungkapkan oleh Siswanto dan Atep. “Sekarang terlihat teman-teman lebih enjoy dalam berlatih,” ujar mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar