Jumat, 03 Desember 2010

Striker Keturunan Indonesia Digaet Feyenoord

John van Beukering/ Irawan-SOCCER
(John van Beukering)

Masih ingat pemain keturunan Indonesia yang kini bermain di Belanda, John van Beukering? Striker yang semula berniat dimainkan timnas Indonesia saat melakoni laga persahabatan melawan Uruguay ini kini resmi dikontrak salah satu raksasa Eredivisie, Feyenoord Rotterdam.
Saat timnas Indonesia akan meghadapi Uruguay, November silam, Van Beukering memang sudah sempat menjalani latihan resmi bersama skuad asuhan Alfred Riedl. Namun, kendala dalam pengurusan paspor membuat upaya timnas memainkan Van Beukering hingga kini belum terlaksana.
Sejak musim panas 2010, Van Beukering sudah tak memiliki klub setelah dilepas klub lamanya, NEC Nijmegen. Namun, mulai sekarang pemain yang memiliki kakek orang Indonesia ini akan resmi menjadi salah satu anggota skuad Feyenoord.
Rencananya, Jumat (3/11) ini Feyenoord akan secara resmi memperkenalkan striker berusia 27 tahun itu kepada fans dan media. Kepastian merekrut Van Beukering diucapkan langsung direktur teknik Feyenoord, Leo Beenhakker. Feyennord butuh tambahan amunisi di lini depan setelah opsi cadangan mereka kini cuma ada striker berusia 18 tahun, Luc Castaignos.
"John dalam kondisi fit. Semoga dia bisa membantu kami melalui musim ini," sebut Beenhakker seperti dilansir Nusport.nl .
Kebetulan sekal dilepas NEC, Van Beukering memang telah menjalani latihan di Feyenoord selama dua pekan terakhir. Kerja kerasnya akhirnya mendapat apresiasi dari Pelatih Mario Been dan Beenhakker.
Beberapa media di Belanda meyakini Van beukering sudah bisa dimainkan Feyenoord saat menghadapi Wollem II, Minggu (5/11) nanti.

(sumber: duniasoccer.com)

Inilah Bola Resmi Piala Dunia Antarklub

Adidas Speedcell menjadi si kulit bulat resmi untuk Piala Dunia Antarklub yang akan digelar pekan depan.

Adidas Speed Cell Ball
FIFA dan perusahaan apparel ternama dunia, Adidas, meluncurkan bola resmi untuk Piala Dunia Antarklub 2010 sekaligus Piala Dunia Wanita 2011 di Jerman.

Si kulit bulat istimewa diberi nama "Speedcell" yang mengindikasikan kecepatan, tenaga, dan semangat juang dalam sepakbola. Disain bola terdiri dari sebelas garis yang melambangkan jumlah pemain sepakbola serta kesatuan sebuah tim. Rancangan itu disebutkan terinspirasi dari dinamika dunia sepakbola yang terus berkembang.

Selain akan digunakan di Piala Dunia Antarklub mulai 8 Desember mendatang, Speedcell akan digunakan pada final Piala Telkom Afrika Selatan antara Orlando Pirates dan Kaizer Chiefs di stadion Soccer City, Afrika Selatan. Kedua klub Afrika Selatan ini sudah sejak dua pekan lalu diberikan kesempatan mencicipi Speedcell dalam rangka adaptasi.

"Semua klub peserta Piala Dunia Antarklub 2010 menerima jatah bola resmi Speedcell untuk berlatih sebelum turnamen dimulai. Maksudnya agar klub maupun federasi nasional memiliki kesempatan mencoba bola tersebut," tukas manajer humas Adidas Afrika Selatan, Zobuzwe Ngobese.

Kita tunggu saja penampilan internasional perdana Speedcell di Uni Emirat Arab mulai pekan depan.



(sumber: goal.com)

FIFA Tunjuk Rusia & Qatar Gelar Piala Dunia 2018 & 2022!

Rusia dan Qatar terpilih menyisihkan kandidat tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 lainnya!

 

Qatar 2022, Al Khor (Getty Images)
Dalam pengumuman resmi di Zurich, Swiss, Kamis (2/12) petang ini, FIFA menunjuk Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Ketegangan menyelimuti para anggota delegasi kandidat tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 yang sudah berkumpul sejak pagi. Belanda/Belgia memulai presentasi pada pukul sembilan pagi waktu setempat dan diakhiri dengan presentasi Rusia pukul sebelas. Piala Dunia 2018 diminati empat kandidat, yaitu Belanda/Belgia, Spanyol/Portugal, Inggris, dan Rusia. Sementara Piala Dunia 2022 diinginkan lima kandidat, yaitu Qatar, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

Pengumuman dijadwalkan akan disampaikan langsung oleh presiden FIFA Sepp Blatter pukul tiga sore. Namun, diduga karena proses voting yang alot, jadwal mundur 30 menit.

Hadirin sudah mengisi ruangan auditorium sejak pukul tiga lebih sedikit. Rasa cemas mulai meningkat ketika sekjen Jerome Valcke naik mimbar dan menjelaskan prosedur voting penentuan tuan rumah Piala Dunia. Setelahnya, yang ditunggu-tunggu pun muncul: Blatter dengan amplop putih di tangan.


Sedikit berbasa-basi, akhirnya Blatter mengumumkan penunjukan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Tidak berapa lama, Blatter kemudian menyatakan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia empat tahun berselang.

"Saya yakin dengan mengelola Piala Dunia di kawasan tertentu, atau benua tertentu, akan membawa banyak manfaat bagi belahan dunia tersebut," ujar Blatter dalam sambutannya.

Sebelum pengumuman resmi, sudah muncul rumor kegagalan Inggris menggelar Piala Dunia 2018. Seperti yang dilansir BBC, duta besar kampanye Alan Shearer sudah menduga kekalahan Inggris.

"Kami sudah mendengar rumor dua tiga menit sebelum duduk di ruangan auditorium kalau kampanye kami gagal," ungkapnya.

"Selamat kepada Rusia, mereka sudah bekerja dengan baik, tapi [kekalahan pencalonan] sulit diterima saat ini. Presentasi kami tadi pagi sungguh luar biasa. Harus diingat, kalau tidak sekarang kapan lagi kami mendapat kesempatan menggelarnya? Sungguh menyakitkan, tapi kita harus memberi selamat kepada sang pemenang."

Persiapan delegasi Rusia sendiri sempat terganggu karena Presiden Vladimir Putin menolak bergabung dalam presentasi. Belakangan, Putin mengatakan bersedia terbang ke Zurich jika Rusia dipercaya menggelar Piala Dunia.

Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menimbulkan pertanyaan di kalangan media. Hasil inspeksi FIFA yang dilansir kepada publik beberapa bulan lalu menyatakan penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar termasuk kategori "berisiko tinggi".

Demi transparansi, proses voting dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 akan diungkap FIFA belakangan.


(SUMBER: GOAL.COM)