Jumat, 12 November 2010

Arsenal Tim Terkotor Di Liga Primer

Dua tahun lalu, pemain Arsenal menjadi sasaran kekerasan lawan. Kini, pemain Arsenal yang lebih banyak melakukan kekerasan.

Alex Song,  Arsenal (Getty Images)
Cesc Fabregas lolos dari hukuman kartu merah usai menggankan Stephen Ward dalam laga melawan Wolves di Molineux, namun semua itu tidak membuat Arsenal luput dari status sebagai tim terkotor di Liga Primer.

Arsenal kini berada di dasar klasemen liga fair play. Tindakan Fabregas meminta maaf kepada Ward atas tackling kerasnya, juga permintaan maaf Arsene Wenger kepada pelatih Mick McCarthy, tidak membawa pengaruh apa pun.

Fabregas, sang kapten Arsenal, sejauh ini baru mengemas satu kartu kuning dari wasit Mark Halsey, kendati banyak tindakannya yang harus mendapat kartu merah.

Musim lalu, Arsenal berada di urutan teratas dalam liga fair play. Musim 2008/2009, Arsenal berada di urutan ketiga. Kini, Arsenal layak mendapat julukan bad boy di jajaran elite sepakbola Inggris. Status ini pernah diperoleh Arsenal 14 tahun lalu, atau ketika Wenger datang.

Laurent Koscielny mungkin paling layak dijuluki bad boy. Ia dua kali mendapa kartu merah sepanjang musim ini. Alex Song dan Jack Wilshere masing-masing memperoleh satu.

Arsenal mengungguli West Bromwich Albion, yang tiga pemainnya mendapat kartu merah dalam satu bulan.

Sejak Wenger dilarang menemani timnya dari pinggir lapangan akibat mendorong ofisial, sang pelatih berada dalam bahaya karena memimpin paduan suara para bidadari berwajah kotor.

Jika sebelumnya Le Professeur mengeluh pemainnya sering menjadi sasaran permainan kasar lawan, kini ia seolah menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain dengan segala cara. Pers Inggris menulis Wenger terprovokasi oleh desakan fans-nya agar Arsenal tidak lagi melakukan soft touch di lapangan.

Publik Inggris mungkin masih belum lupa bagaimana Rayan Shawcross, Robert Huth, dan Paul Robinson, membuat cedera pemain-pemain Arsenal. Kini, publik Inggris bisa menyaksikan pemain Arsenal yang berpotensi mencederai lawan.

Arsenal mungkin menikmati permainan ball possession di setiap laga, tapi itu tidak membuatnya berada di luar kelompok tim yang paling banyak melakukan pelanggaran. Sejauh ini hanya lima tim yang melakukan 160 pelanggaran sepanjang musim ini. Lainnya jauh di atas itu.

Wenge mengutuk violent football, tapi tidak mengutuk Fabregas saat mengganjal pemain lawan. 


(sumber: goal.com)

Beckenbauer Menarik Diri Dari Komite Eksekutif FIFA

Franz Beckenbauer meminta semua pihak menghormati keputusannya.


Franz Beckenbauer (Getty Images)
Franz Beckenbauer mengumumkan meletakan jabatannya sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA dengan alasan keluarga.

"Saya memiliki saat-saat indah dengan kolega saya di FIFA, dan dengan UEFA. Saya juga menjalin hubungan baik dengan Sepp Blatter dan Michel Platini," ujar legenda sepakbola Jerman yang pernah dijuluki Der Kaizer.

Beckanbauer menduduki kursi Komite Eksekutif FIFA sejak 2007, sebagai wakil UEFA. Penggantinya akan dipilih pada 22 Maret 2011 di Paris.

Beckenbauer kini berusia 65 tahun. Ia juga telah mengundurkan diri dari posisi presiden Bayern Munich. Ia kemungkinan tidak akan lagi terlibat dalam sepakbola mulai tahun depan.

Der Kaizer telah meraih semua yang diinginkan. Sebagai pemain dan pelatih, Beckenbauer meraih Piala Dunia 1974 dan 1994. Sebagai organisator Piala Dunia 2006, Beckenbauer relatif sukses.

"Saya meminta keputusan saya ini dihormati semua pihak," ujarnya.

Dr Theo Zwanziger, presiden Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB), mengatakan menyesali keputusan Beckenbauer. Namun, kata Swanziger, tidak ada yang bisa dilakukan siapa pun kecuali menghormati keinginan Beckenbauer untuk meninggalkan semuanya.

"Beckenbauer adalah pribadi luar biasa. Dia figur paling dihormati di sepakbola Jerman dan di seluruh dunia," puji Zwanziger.

"Kini kami harus mempertimbangkan siapa yang akan menggantikannya di Komite Eksekutif FIFA," Zwanziger mengakhiri. 


(sumber: goal.com)