Rabu, 22 September 2010

Carut marut sepakbola Indonesia

Logo Indonesia Super League 2010-2011
Logo Indonesia Super League 2010-2011


Beberapa hari belakangan ini, sepakbola Indonesia tengah diguncang dengan hadirnya kompetisi baru yang menandingi Indonesia Super League (ISL) yaitu Indonesia Premier Leauge (IPL).
Para penggagas IPL mengklaim sudah memiliki peserta sebanyak 15 klub pada kompetisi mendatang dimana sebagian besar merupakan peserta ISL. Perwakilan pengurus PSM, Persebaya, Arema, Persija, PSMS, Persipura, Semen Padang, PSPS, Persitara, PSS, Persijap, PSIS, Persema, Deltras, dan Persibo telah menandatangani komitmennya untuk tampil di kompetisi IPL pada
Sementara itu, lima klub lain, Sriwijaya FC, Persita, Persib, Persis, dan Mitra Kukar menolak untuk mengikuti IPL. IPL sendiri lebih menjanjikan bagi finansial klub karena menyediakan paket subsisi puluhan milliar.
“Kami optimis IPL akan bergulir dalam waktu dekat. Saat ini kami tengah mematangkan konsep penyelenggaraan. Klub-klub akan dilibatkan secara aktif,” terang juru bicara IPL, Arya Abhiseka, dilansir dari Bola.
Pihak pengelola IPL boleh saja berbangga diri karena IPL lebih menarik bagi klub dibandingkan ISL. Namun kompetisi IPL dinilai akan memunculkan masalah baru sepakbola Indonesia. Pasalnya kompetisi tersebut digelar secara illegal dan tidak dinaungi oleh PSSI.
Kompetisi tersebut diprediksi akan mengalami kesulitan untuk mendapat pengakuan dari AFC maupun FIFA. Sejumlah klub lain bertahan di ISL karena khawatir sanksi keras dari PSSI : dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.
Badan Liga Indonesia (BLI) menegaskan klub harus memilih untuk ikut kompetisi yang mana, IPL atau ISL. Mereka yang memilih IPL akan dicoret keikutsertaannya di IPL dan digantikan oleh tim-tim dari Divisi Utama.

Prahara di tubuh Persib

Markus Horison
Markus ungkapkan prahara di tubuh Persib (AP)
Sikap otoriter dari pelatih Persib Bandung, Daniel Darko Janackovic (DDJ) kepada para personel di tim Persib tampaknya menjadi bumerang. Para pemain Persib melakukan aksi mogok latihan pada pemusatan latihan Persib yang diadakan di Cirebon.
Pada kejadian tersebut diadakan pertemuan antara DDJ dengan perwakilan pemain yang diwakilkan kapten Persib, Nova Arianto.
Setelah pertemuan tersebut, diadakan juga pertemuan dengan wakil manajer (Deddy Firmansyah) dan asisten pelatih (Robby Darwis). Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan bahwa Persib tidak melanjutkan pemusatan latihan di Cirebon.
Ketika tiba di Bandung, penjaga gawang Persib Markus Horison dalam wawancara di salah satu media Jawa Barat menceritakan bahwa aksi mogok latihan tersebut disebabkan oleh ketidakcocokkan antara pemain dan pelatih. Menurut Markus, DDJ hanya mau semua berjalan dengan caranya sendiri. DDJ juga suka marah-marah ke pemain. Apabila pemain berpendapat, maka DDJ akan menjawab, “Kamu saja yang jadi pelatihnya!”
Markus juga mengungkapkan bahwa DD terlalu berlebihan. Semua alat komunikasi disita padahal banyak juga pemain yang sudah berkeluarga. Suasana pemusatan latihan tersebut benar-benar seperti di penjara. Para pemain tidak boleh keluar kamar. DDJ juga suka mengungkit masalah-masalah yang sudah berlalu seperti kekalahan Persib di Palembang pada kompetisi Inter Islands lalu yang disinyalir disebabkan adanya pemain yang sengaja mengalah.
Pada latihan hari Selasa (21/9/2010) di Bandung tanpa dihadiri DDJ, beberapa pemain Persib menyatakan mereka lebih menikmati latihan tanpa DDJ. Hal diungkapkan oleh Siswanto dan Atep. “Sekarang terlihat teman-teman lebih enjoy dalam berlatih,” ujar mereka.

Diego Forlan Cs Dipastikan Lawan Timnas

Laga persahabatan ini akan disaksikan presiden kedua negara.

Luis Suarez & Diego Forlan - Uruguay (Getty Images)
Badan Tim Nasional [BTN] PSSI memastikan timnas senior akan menghadapi Uruguay dalam pertandingan uji coba pada 8 Oktober mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Ketua BTN Iman Arif mengatakan, federasi sepakbola Uruguay [AUF] telah resmi menyampaikan kesediaan mereka bertanding melawan timnas senior pada 8 Oktober nanti. Setelah menghadapi Uruguay, timnas senior diagendakan melawan Honduras empat hari kemudian.

Dari jadwal pertandingan internasional yang terdapat di laman resmi FIFA, laga timnas senior melawan Uruguay sudah tercantum. Sementara pertandingan menghadapi Honduras belum ada. Honduras baru mengagendakan uji coba melawan Selandia Baru pada 8 Oktober.

“Pertandingan melawan Uruguay sudah dipastkan pada tanggal 8 Oktober.  Kami sudah menandatangani kontrak kerja sama hari Minggu di Amsterdam [Belanda]. Sedangkan untuk pertandingan melawan Honduras, kami masih
menunggu konfirmasi,” ungkap Iman.

“Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan presiden Uruguay juga akan menyaksikan pertandingan ini. Kebetulan mereka ada agenda kenegaraan di Jakarta.”

Iman juga mengungkapkan AUF sudah menyatakan dua bintang Celeste, Diego Forlan dan Luis Suarez, akan ikut dalam pertandingan nanti. Setelah menghadapi Indonesia, Uruguay melanjutkan lawatannya ke Cina.

Mengenai match fee yang dikeluarkan untuk dua pertandingan itu, Iman mengatakan, BTN hanya mengeluarkan dana Rp3-4 miliar. Nilai itu khusus untuk Uruguay, karena Honduras tidak meminta match fee, kecuali akomodasi dan transportasi.