Jumat, 07 Januari 2011

GRASSROOTS: Ayah Sergio Van Dijk Tertarik Mengembangkan Remaja-Remaja Indonesia

Roelof van Dijk adalah pelatih grassroots yang berpotensi besar untuk dimanfaatkan pengembangan sepakbola Tanah Air.

Sergio Van Dijk, Sydney FC vs Adelaide United (Getty Images)
Kedua orang tua Sergio van Dijk berencana pindah ke Bali dalam waktu dekat ini.

Striker Adelaide United blasteran Belanda-Indonesia tersebut menerangkan, ayahnya yang bernama Roelof van Dijk belum mau pensiun dari dunia sepakbola begitu pindah ke Denpasar bersama istrinya.

Roelof sendiri sudah lama memegang sertifikasi pelatih remaja Belanda dan fasih berbahasa Indonesia. Menurut cerita Sergio sendiri, ayahnya memang sering berkunjung ke Indonesia karena amat mencintai negeri ini.

"Beliau sudah melatih banyak pemain dalam sepakbola profesional, termasuk saya sendiri. Dari level amatir tertinggi, sudah banyak pemain menembus jenjang profesional di bawah asuhan beliau," ujar Sergio melalui ponsel kepada GOAL.com.

Setelah diselidiki, memang benar. Roelof sudah menangani sederetan pemain yang menanjak dari kancah amatir menuju tingkat profesional. Selain Sergio, beberapa pemain yang menembus jenjang profesional di bawah bimbingan Roelof antara lain:


  • Jordi Hoogstrate (FC Groningen, FC Emmen, PSV Eindhoven)
  • Dominique van Dijk (tidak ada relasi keluarga; FC Groningen, Cambuur, RKC, FC Volendam)
  • Gregoor van Dijk (tidak ada relasi keluarga; FC Groningen, Roda JC, FC Utrecht, AEK Larnaca)
  • Danny van Dijk (adik kandung Sergio; FC Emmen)
Semua pemain di atas merupakan lulusan akademi klub amatir v.v. LTC, yang memiliki sistem pembinaan remaja di Belanda pada saat itu. Markasnya terletak di bagian utara negeri kincir angin tersebut.

Selain pemain-pemain tersebut, terdapat sembilan pemain asuhan Roelof lainnya yang pindah ke FC Groningen Youth Academy pada pertengahan 1990-an. Pemain-pemain yang gagal menembus level profesional setidaknya sukses bermain di level tertinggi liga amatir.

Ayahnya Sergio juga menanyakan tentang klub Liga Primer Indonesia (LPI) yang bermarkas di Bali. Kebetulan klub Bali De Vata ditangani pelatih asal Belanda, Willy Scheepers.

"Sekarang beliau penasaran, apakah mereka [Bali De Vata] butuh pelatih remaja atau tidak," timpal Sergio.

Selain terjun ke LPI, Roelof juga memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesian Football Academy (IFA) atau sekolah sepakbola lainnya.

"Bukan karena ayah saja mereka menjadi profesional. Banyak pelatih lainnya yang menangani mereka, dan mereka juga berbakat.

"Tapi beliau mengenal mekanisme kerja sebuah sistem remaja yang terstruktur, dan juga jenis pendidikan sepakbola yang dibutuhkan untuk mengembangkan para pemain muda berdasarkan potensi sepenuhnya," jelas Sergio.

Selain lancar berbahasa Indonesia, Roelof sudah hafal jalan-jalan di Indonesia. Sergio pun bergurau, "Not bad for a 'Belanda', hahaha. Saya pikir itu kualitas yang baik."

Menurut Anda, apakah sebaiknya Roelof van Dijk menangani tim remaja Bali De Vata, atau ditempatkan di posisi yang lebih tinggi di LPI? Kami dari GOAL.com Indonesia ingin mengetahui pendapat para pembaca, manfaatkan formulir komentar di bawah ini...

Ketika ditemui GOAL.com beberapa hari lalu, Fardy Bachdim sendiri mengaku pernah ditawarkan posisi untuk direktur menangani kompetisi remaja klub-klub LPI. Artinya, selain mempersiapkan liga, pihak konsorsium LPI juga dalam tahap merancang sebuah sistem pembinaan remaja.

"Saya akan mempertimbangkan penawaran itu. Saya mencintai negeri ini dan saya pikir LPI sudah dalam langkah yang tepat," ujar Fardy.

Sergio sendiri beberapa hari terakhir kekurangan tidur. Maklum, pikirannya sedikit terganggu disebabkan belum adanya kejelasan dari Badan Tim Nasional (BTN) terkait masa depannya bersama timnas Indonesia.

Selanjutnya, deputi bidang teknis BTN Iman Arif menanggapi, "Saya juga tidak bisa tidur. Pokoknya Jhonny [van Beukering] dan Sergio akan segera bergabung dalam waktu dekat ini."


(sumber: goal.com) 

Persebaya Datangkan Bek Macedonia

Selain itu, Persebaya juga sudah capai kesepakatan dengan gelandang Timnas Malta.


Llano Mahardika, Otavio Durta & Aji Santoso - Persebaya (GOAL.com/Fahri Rayyana)
Persebaya LPI terus berburu waktu jelang lakoni laga perdana kontra Bandung Tigers, Senin (10/1). Tim besutan Aji Santoso ini coba menambal lubang di beberapa posisi. Khususnya dengan mendatangkan pemain impor. Satu pemain yang hampir pasti merapat adalah Majkl Cvetkovski.

Pemain asal Macedonia ini diproyeksikan untuk memperkuat lini belakang Bajul Ijo. Sebelumnya, Persebaya juga sudah datangkan bek asal Brazil, Otivia Dutra.

Menurut CEO Persebaya, Llano Mahardhika, mantan pemain klub Liga Utama Macedonia, FK Pelister ini dalam proses perjalanan ke Indonesia. "Semoga dia sudah bisa kita perkenalkan sebelum laga perdana nanti," terangnya.

Selain Majkl Cvetkovski, Persebaya dikabarkan sudah deal dengan gelandang bertahan Timnas Malta.

"Awalnya memang sempat deadlock karena agennya meminta harga yang sangat tinggi dan tidak masuk akal," urai Llano.

Karena harga yang sangat tinggi itulah, Llano mencoba mencari cara lain. Kali ini ia harus berterima kasih pada mantan pemain Persebaya, Josh Maguire. Pemain yang hanya setengah musim berkostum Persebaya inilah yang membantu Llano untuk mendekati sang pemain incaran.

"Ya, kita motong kompas. Josh lah yang bantu kita nego dengan pemain itu langsung. Kalau lewat agen harganya bisa berkali lipat. Sebab agen terkadang melakukan mark up harga," tambahnya.

Saat ini, pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan tersebut masih berstatus punggawa salah satu tim di A-League. Menurut Llano, pemain ini banyak mendapat informasi mengenai sepakbola Indonesia dari pemain Australia, seperti Robie Gaspar dan Josh.


(sumber: goal.com)

Ronaldinho Akhirnya Tinggalkan Milan

Ronaldinho dan Allegri/ dok.SOCCER

Polemik nasib Ronaldinho akhirnya menemui kejelasan. Striker asal Brasil itu mengaku telah mengakhiri kerjasamanya dengan AC Milan, dan siap pulang kampung ke Brasil.
Dinho memang belum memberi pernyataan resmi mengenai klub mana yang pasti menjadi pelabuhan berikutnya. Namun, dia sudah memastikan kariernya di San Siro resmi berakhir.
"Milan akhirnya menerima permohonan Ronaldinho. Tapi kami tak memutus kontrak dia," sebut wakil presiden Milan, Adriano Galliani. "Kami akan membantunya pulang ke Brasil, meski ini akan membuat Presiden (Silvio) Berlusconi sedih. Saya tak akan pergi dari Brasil sampai dia menentukan klub barunya."

Keputusan Milan pun disambut gembira oleh Dinho. "Sekarang semuanya tergantung padaku. Aku ucapkan terima kasih kepada Milan atas apa yang pernah mereka berikan kepadaku. Aku juga berterima kasih kepada (Adriano) Galliani, dan presiden (Silvio) Berlusconi yang sudah mendukungku. Setelah lama berpetualang, satnya aku kembali ke Brasil. Pasalnya akan ada Piala Dunia tiga tahun dari sekarang," beber Ronaldinho.
Meski memastikan pergi dari Milan, Dinho berjanji tetap tak akan melupakan klub yang menyelamatkan kariernya saat mulai terpuruk di Barcelona itu. "Aku bangga berada di Milan, dan akan membawa serta di hatiku. Serupa dengan keluarga besar Milan dan fansnya," lanjut dia.

Sejauh ini, Gremio menjadi klub terdepan yang berpeluang mendapatkan jasa Dinho. Selain karena masa kecilnya di habiskan bersama klub tersebut, Dinho juga memiliki kedekatan emosionil di sana. Selain Gremio, Blackburn Rovers dan Flamengo juga ikut memburunya.

Sayang, hingga kini Dinho belum memberi pernyataan klub mana yang akan ditujunya. Namun peluang Gremio tetap lebih besar. Apalagi dengan berakhirnya kontrak Dinho bersama Milan, Gremio tak perlu pusing lagi membayar 8 juta euro seperti yang sebelumnya diminta.

Dengan kepastian kembali ke Brasil pada Januari ini, maka Dinho resmi mengakhiri 10 tahun kariernya di kompetisi Eropa sejak bergabung ke Paris Saint Germain pada 2001 silam.

(sumber: duniasoccer.com)